PT Solid Gold Berjangka bersama anak usaha yang baru, PT MAP Boga Adiperkasa (MBA), akan menerbitkan obligasi zero coupon senilai total Rp 1,08 triliun pada kuartal IV-2016. Seluruh obligasi tersebut akan diserap oleh General Atlantic LLC, perusahaan investasi global asal New York, AS.
Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa (MAP) Fetty Kwartati mengatakan, perseroan membentuk MBA dalam rangka restrukturisasi bisnis makanan dan minuman (food & beverage/F&B). MBA akan membawahi empat anak perusahaan segmen F&B, yakni PT Sari Coffee Indonesia yang mengelola merek Starbucks, PT Sari Pizza Indonesia dengan merek Pizza Express, PT Premier Doughnut Indonesia dengan merek Krispy Kreme, dan PT Sari IceCream Indonesia dengan merek Cold Stone dan Codiva.
“General Atlantic telah sepakat menyerap obligasi zero coupon MBA. Sebagai kompensasi, General Atlantic bakal mendapatkan 29,9% saham MBA, yang bisa dieksekusi saat MBA melakukan penawaran umum perdana (intial public offering/IPO) saham,” kata Fetty, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (22/6).
Fetty menegaskan, salah satu tujuan General Atlantic sebagai investor adalah membawa MAB mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode empat hingga enam tahun ke depan. Sebagai informasi, General Atlantic merupakan perusahaan ekuitas asal AS yang memiliki pengalaman investasi di sektor ritel F&B, serta bisnis online dan offline. Secara global, perseroan mempunyai 12 kantor cabang, serta memiliki aset sekitar US$ 18 miliar.
Sesuai rencana, aksi penerbitan obligasi zero coupon terbagi dua, yakni MBA akan merilis obligasi hingga Rp 725 miliar. Mitra Adiperkasa akan menyedia opsi kepada General Atlantic atas saham milik perseroan di MBA, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 508 miliar. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk ekspansi bisnis F&B.
Selanjutnya, Mitra Adiperkasa akan menerbitkan obligasi zero coupon sejumlah Rp 355 miliar. Perseroan akan memberikan opsi atas saham milik perseroan di MBA dengan harga pelaksanaan Rp 355 miliar. Dan tersebut bakal dierap untuk melunasi sebagian utang perseroan.
“Dua transaksi ini akan dilakukan sekaligus dan diharapkan dana hasil penerbitan bisa diterima pada September atau Oktober tahun ini,” terang Fetty. Dia menambahkan, dana hasil penerbitan obligasi diperkirakan dapat membangun 50 hingga 60 gerai F&B baru, yang mayoritasnya adalah gerai Starbucks.
Adapun pencarian mitra sekaligus reorganisasi anak usaha dengan cara sama ini dilakukan Mitra Adiperkasa terakhir kali pada 2015. Ketika itu, perseroan melakukan penerbitan obligasi zero coupon Rp1,5 triliun dengan jangka waktu 5 tahun kepada Asia Sportswear Holdings Pte Ltd.
Reorganisasi internal itu memberi kesempatan kepada Mitra Adiperkasa untuk bekerjasama dengan Montage Company Limited, anak perusahaan dari CVC Capital Partners, terkait dengan Bisnis Aktif, yang dikelola PT MAP Aktif Adiperkasa (MAA). Saat itu, Mitra Adirperkasa pun menawarkan opsi kepada Montage Company Ltd atas 30% saham MAA, dimana opsi bisa dilakukan ketika MAA melakukan IPO.
Pemilihan Mitra
Wakil Presiden Direktur Mitra Adiperkasa VP Sharma mengatakan, pemilihan General Atlantic sebagai mitra strategis lantaran perusahaan tesebut memiliki kemampuan dan pengalaman mumpuni di bisnis ritel F&B.
Perseroan cenderung memoles kinerja anak-anak usahanya dengan baik, lalu ditawarkan kepada investor. Hal ini juga yang membuat perseroan belum mencari mitra startegis untuk bisnis department store, lantaran kinerjanya belum secemerlang F&B. “Kemungkinan kami masih perlu waktu meningkatkan kinerja bisnis department store, untuk bisa menarik minat investor,” terang dia.
Tahun ini, kata Sharma, pendapatan perseroan ditargetkan bertumbuh sekitar 10%-12%. Selain berkolaborasi dengan mitra baru, perseroan pun akan melanjutkan program efisiensi, yakni penutupan gerai yang tidak menguntungkan. Selain itu, perseroan juga terus mengembangkan e-commerce, mapemall.com, yang telah diluncurkan pada Februari 2016.
Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 600 miliar, yang bakal digunakan untuk membangun 50.000 m2 gerai atau setara 200 unit toko. Dari target tersebut, gerai F&B akan memiliki porsi 10.000 m2. Adapun, hingga Mei 2016, perseroan telah mengoperasikan 2.062 gerai, yang tersebar di 67 kota. Perseroan telah melakukan pembukaan 110 gerai baru sejak awal tahun ini.
Investor Daily
Farid Nurfaizi/MHD
Investor Daily